Open solaris merupakan merupakan Open Source software yang berlicense CDDL. open solaris ini diciptakan oleh oleh komunitas open solaris dan didukung oleh perusahaan ternama SUN Microsystem, inc.
OpenSolaris adalah distribusi penuh menggunakan desktop GNOME dan userland tools dari GNU plus sistem pengelola paket berbasis jaringan. Code dasar system open solaris dapat digunakan di SPARC® dan arsitektur x86 prosessor: UltraSPARC®, SPARC64, AMD64, Pentium, and Xeon EM64T.
Banyak yang tertarik mempelajari atau menggunakan OpenSolaris karena dianggap baik untuk memenuhi kebutuhan komunitas. Sistem operasi ini dilengkapi dengan inovasi-inovasi teknologi terbaru dari Sun Microsystem sponsornya.
Melalui Open Solaris kita dapat mengembangkan aplikasi-aplikasi network, membangun network virtual, menyimpan file-file kuliah atau kerja sehingga aman dari para hacker maupun virus berbahaya. Fasilitas lainnya adalah CD Installernya yang bebas digunakan dan didistribusikan juga support dapat diperoleh jika ada trouble.
Didalam paket sistem operasi garapan Sun ini pun, ditambahkan pula aplikasi, fitur dan fungsi, seperti dibawah ini:
Mozilla Firefox 3.1 Beta 3 web browser
Mudah dalam mem-back-up system dengan menggunakan "Time Slider Snapshot Management"
Fitur multimedia melalui layanan Codeina Web Shop
Elisa Media Center
Time tracker tool
Meningkatkan fungsi Image Packaging System
Perbaikan dan peningkatan kinerja terhadap Package Manager juga dilakukan
Dukungan terhadap berbagai kartu VGA.
OpenSolaris sendiri merupakan sistem operasi open source dari Solaris, sistem operasi yang dikembangkan oleh Sun untuk server, sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan uang untuk menggunakannya, tidak seperti Solaris.
Proses instalasi dari Linux distribusi SuSE ini relatif mudah, tetapi membutuhkan sedikit pengetahuan teknis seputar perangkat keras yang terpasang dalam komputer Anda. Untuk itu, sebelum melakukan proses instalasi, ada baiknya Anda mencatat semua setting perangkat keras dalam komputer Anda, khususnya kartu VGA. Hal ini akan memperkecil resiko kegagalan dan mempermudah konfigurasi perangkat keras saat instalasi.
Kebutuhan Sistem
Linux SuSE 6.3 dengan sistem X Window terpasang, membutuhkan prosesor (minimal) 486DX dengan RAM 32MB, dan ruang harddisk 600MB, lengkap dengan mouse dan kartu VGA yang bisa menampilkan warna minimal 256 warna. Menginstall Linux tanpa X Window memang akan meminimalkan kebutuhan sistem, tetapi hal ini tidak disarankan karena Anda hanya bisa bekerja dalam modus teks.
Persiapan Sebelum Instalasi
Untuk mencatat setting perangkat keras dalam komputer Anda, pertama-tama klik kananlah icon My Computer dan pilih Properties. Lalu pilih lembar Device Manager. Setelah itu, pilih setiap peranti yang Anda ingin catat settingnya, utamanya setting mouse, kartu VGA, dan monitor Anda. Untuk mouse, catatlah koneksi yang dipakainya--apakah mengunakan port komunikasi (COM1 atau COM2) atau port lainnya. Lalu tutuplah Device Manager jika Anda telah selesai.
SuSE 6.3 mendukung booting dari CD-ROM. Jadi jika komputer Anda bisa melakukan booting dari CD-ROM secara langsung, Anda tidak perlu menyiapkan disket startup. Namun jika komputer Anda hanya bisa melakukan booting dari disket atau harddisk, Anda harus menyiapkan disket startup Windows (untuk para pengguna Windows 95, pastikan bahwa dalam disket startup Anda sudah terdapat driver CD-ROM). Jangan lupa untuk membackup semua data penting Anda untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk mengetahui apakah komputer Anda bisa membooting dari CD-ROM atau tidak, lakukan langkah berikut. Pertama, restartlah komputer Anda. Lalu tekan tombol Del atau tombol lain yang sesuai saat komputer Anda melakukan pemeriksaan memori untuk masuk ke menu Setup BIOS. Umumnya, Anda bisa memilih menu BIOS Feature Setup, lalu memilih pilihan Boot Sequence. Dengan tombol Page Up atau Page Down, ubah-ubahlah konfigurasi yang ada sampai pilihan CD-ROM ditampilkan pada bagian paling depan. Anda bisa menyimpan konfigurasi ini dan meneruskan proses instalasi dengan memasukkan CD SuSE ke dalam CDROM. Namun jika pilihan Boot Sequence tidak menampilkan CD-ROM, berarti komputer Anda harus menggunakan disket boot untuk meneruskan instalasi. Untuk itu, pilihlah A sebagai tempat booting sistem. Lalu simpan konfigurasi tersebut dan restartlah.
Melakukan Booting dari CDROM
Jika komputer Anda mampu memboot sistem dari CD-ROM, masukkan CD SuSE ke dalam CD-ROM drive dan tunggulah beberapa saat sampai YaST2 (Yet another Setup Tool version 2) muncul pada layar. Selanjutnya, dengan menggunakan mouse (atau kombinasi tombol Alt=Tab dengan tombol anak panah), pilihlah Indonesia untuk kolom Sprache (bahasa). Setelah itu, pilih English (US) untuk kolom Tastaturlayout (layout keyboard). Kemudian, pilih Asian/Jakarta (atau tempat lain yang sesuai dengan letak geografis Anda) untuk pilihan Zeitzone (Zona waktu). Lalu klik Weiter. Setelah itu, pada menu berikutnya, pilih metode instalasi yang diinginkan. Jika Anda ragu-ragu atau tidak tahu apa yang harus dipilih, lihatlah keterangan yang tampil pada kolom sebelah kiri. Setelah Anda memilih salah satu metode instalasi, ikuti instruksi-instruksi lainnya yang muncul pada layar. Tunggulah beberapa waktu sampai YaST 2 selesai menginstalasi Linux SuSE 6.3 pada komputer Anda. Klik OK saat Anda diminta merestart komputer Anda.
Melakukan Booting dari Disket
Jika komputer Anda tidak mendukung proses booting dari CD-ROM, lakukan booting dari disket. Masukkan disket startup Anda. Setelah itu tunggulah beberapa saat sampai komputer Anda menampilkan tanda prompt. Lalu gantilah drive yang aktif ke CD-ROM drive Anda (biasanya D:), dan ketikkan setup. Tunggu beberapa saat sampai program instalasi Linux menampilkan pilihan bahasa yang tersedia--Anda bisa memilih bahasa Indonesia atau bahasa lain yang Anda sukai, dan menekan Enter. Tekanlah Enter saat Anda melihat menu konfirmasi tempat CD-ROM berada. Setelah itu pilihlah Loadlin untuk membooting Linux.
Pada pilihan berikutnya, tekan Enter sekali lalu pilihlah "CD" sebagai media instalasi. Pilihlah tipe kernel "i386" pada menu berikutnya dan tekan Enter dua kali. Untuk kebanyakan kasus, tekanlah Enter saat diminta untuk memasukkan parameter yang dibutuhkan. Lalu pilih "Tidak" saat ditanya apakah ingin menginstall versi demo. Kemudian tekan Enter sekali lagi, dan pilih "Muatkan Linux sekarang".
Setelah Anda memilih bahasa dengan bahasa Indonesia, pilihlah "US" untuk susunan keyboard. Kemudian pilih "Instalasi/Sistem dijalankan", dan tekan Enter. Tekan Enter sekali lagi, lalu pilih CD-ROM sebagai sumber instalasi. Selanjutnya, pilih "Install Linux dari awal". Pilihlah "Sedang mempartisi" untuk mempartisi harddisk Anda, lalu pada menu berikutnya pilih "Ya" jika Anda ingin mempartisi seluruh harddisk. Pada menu konfirmasi berikutnya, pilih "Seluruh harddisk" untuk mempartisi harddisk Anda secara otomatis (ingatlah bahwa semua data yang ada akan terhapus). Setelah selesai tekan "Teruskan", dan tekan Enter untuk memboot filesystem. Lalu pilih "Memuatkan (load) konfigurasi" dan sorotlah instalasi yang sesuai dengan keinginan dan kapasitas harddisk Anda. Setelah itu pilih "Muatkan", lalu pilih "Memulai Instalasi". Tunggulah sampai YaST menjalankan proses instalasi. Setelah instalasi selesai pilih "Menu Utama", dan tekan Enter.
Selanjutnya pilihlah kernel yang sesuai dengan konfigurasi komputer Anda (Jika Anda tidak mempunyai perangkat SCSI, pilihlah pilihan "kernel with support for various EIDE controllers". Dalam menu berikutnya, pilih "Ya" saat ditanya tentang konfigurasi LILO (linux loader). Pada pilihan "Instalasi LILO" , kosongkan pilihan "Menambahkan baris parameter hardware", lalu pilih "Master Boot Record" sebagai tempat untuk instalasi LILO. Kemudian sorotlah pilihan "Konfigurasi boot berikut pada saat ini tersedia", dan tekan F4. Ketikkan linux pada nama konfigurasi, dan pilih "Boot Linux" untuk sistem operasi. Pilihan partisi kemudian akan secara otomatis menunjuk ke Linux. Pilih "Teruskan", dan tekan Enter. Setelah selesai mengkonfigurasi LILO, pilih "Teruskan".
Berikutnya akan tampil pilihan untuk mengkonfigurasi waktu lokal. Pilihlah "Asia/Jakarta" untuk WIB, "Asia/Ujungpandang" untuk WITA, atau "Asia/Jayapura" untuk WIT. Setelah itu, pilih "waktu lokal" dalam menu Hardware Clock. Kemudian, Anda akan diminta untuk memasukkan nama host, isikanlah dengan nama yang Anda inginkan, misalnya Suse.
Setelah itu masukkan nama domain (opsional). Pilih "hanya loopback" jika komputer Anda tidak terhubung ke jaringan, dan tekan Enter. Lalu akan muncul pilihan untuk mengisi password. Jika Anda tidak ingin mengisi password apa pun, tekan saja Enter dua kali. Berikutnya akan tampil pertanyaan dalam bahasa Jerman; pilih saja "Nein" dan "Weiter" untuk menjawabnya. Setelah itu ketikkan root saat diminta memasukkan username login, dan tekan Enter dan Enter lagi saat ditanya password. Akan tampil prompt linux dengan simbol #. Sampai tahap ini, Anda telah berhasil menginstall Linux.
Mengkonfigurasi X Window
Kini cobalah mengkonfigurasi X Window dengan cara mengetikkan XF86Setup (case sensitive), dan menekan Enter. Sebuah tampilan konfigurasi lalu akan muncul pada layar Anda. Atur setting mouse, kartu VGA dan monitor berdasarkan catatan yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu pilih Done. Program setup kemudian akan mencoba menjalankan X Window berdasarkan setting Anda. Jika semuanya beres akan muncul tampilan pada layar dengan simbol X di tengah layar. Lalu muncul tampilan untuk menyimpan konfigurasi X Window yang telah dibuat. Simpanlah konfigurasi tersebut untuk mengakhiri proses instalasi.
Untuk mulai menjalankan X Window, ketikkan startx (atau xinit), dan tekan Enter. Anda akan melihat K Desktop Environment sebagai aplikasi default dari SuSE 6.1. Untuk keluar dari KDE, Anda bisa menekan tombol Ctrl-Alt-Backspace bersamaan, atau menekan tombol K, dan memilih Logout. Anda akan kembali berada pada modus teks.
Untuk melakukan restart, ketikkan reboot (atau shutdown -r now) dan tekan Enter; sedangkan untuk mematikan komputer, Anda bisa mengetikkan halt (atau shutdown -h now), dan menekan Enter. Yang harus diingat, ketikkanlah selalu perintah halt sebelum menekan tombol power komputer untuk mencegah rusaknya filesystem Linux. (rw).
Minggu, 15 November 2009
BilanganBinerDiubahMenjadiBilangan Decimal
Dibawahiniadalahcontoh program bahasa yang membuatbilanganbinerdiubahmenjadikebilangan decimal.
#include #include #include
int main(void) { clrscr(); int dec=0,flag=0.0; int bin, bit; double exp=0.0;
if(flag) {printf("\n+++ not a binary number!!!\n");} else {printf("\n+++number in decimal:%d\n",dec);} getch(); return 0; }
LogikaProgam
o #include #include #include #include berartimeyatakanpadakompiler agar membaca file bernama stdio.h saatpelaksanaankompilasi. Pada file stdio.h biasanyamenggunakan input-output / menggunkanprintf. #include berartimenyatakanpada compiler agar membaca file dandapatmelakukanoperasihitung. #include berartimenyatakan compiler agar dapatmengetahui compiler c pada library conio.h,sepertiperintahgetch().
o int main(void) { clrscr(); int dec=0,flag=0.0; int bin, bit; double exp=0.0; int main(void) { berarti main digunakanuntukmendeklarasikan integer dandikembalikandalamkeadaan void. clrscr(); digunakanuntukmembersihkanataumenghapuslayar out put. int dec=0,flag=0.0; berartipendeklarasiandec=0 dan flag =0.0 dalambentuk integer. int bin, bit; berartipendeklarasian bin dan bit dalambentuk integer. double exp=0.0; berartimenggunakanoperasihitungandengankomaataudesimal. o printf("masukan binary : "); scanf("%d", & bin); printf("masukan binary : "); berartiakanmencetakpadalayar “masukan binary :”. scanf("%d", & bin); berartimemasukan data tersebutmenjadisuatubentuk variable bin.berbentuk %d (decimal),menggunakan “&” menerima input berupa integer.
o while(bin){ bit=bin%10; if(bit!=0 && bit!=1) { flag = 1; } bin=bin/10; dec=dec+bit*pow(2,exp); exp++; } Bit dideklarasikandenganbilangan yang terdapatpadavariabel bin. Jika bit samadengan 0 dan bit samadengan 1 maka flag samadengan 1. makabilangan yang terdapatpadavariabel bin aka dibagi 10. decdidapatdec+bit*pow(2,exp)(dipangkatkan 2 karenadec=0 jadidecpertama =0.
o if(flag) {printf("\n+++ not a binary number!!!\n");} else {printf("\n+++number in decimal:%d\n",dec);} getch(); return 0; } Jika flag samadengan 1 makaakanmencetakpadalayar “n+++ not binary number!!!”. Jika flag samadengan 0 makaakanmencetak ” n+++number in decimal”. Berartijika flag samadengan 0 maka program akanberjalandanmelakukanoperasihitung. Dan return digunakanuntukkembalikeawalataukesemula.
Pada pascal terdiri dari berbagai macam bentuk seperti array satu dimensi, dua dimensi, tiga dimensi, dan dimensi n.Pada dimensi satu lebih bnyak menggunakan stetment for…next. Untuk memasukan nilai dalam array.. dibawah ini adalah contoh program array dimensi satu pada pascal...