Kamis, 24 Desember 2009
Perbedaan Antara Windows dengan Linux
•User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
• Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.
Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.
• Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.
• Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux didistribusikan dengan banyak program didalamnya (itu sebabnya dikenal istilah distro – dari kata distribusi – Linux). Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
• Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa dilakukan dengan sistem point n’ click yang sudah berbasis grafis,
Di Linux, Anda mungkin sering mendengar perlunya mempelajari perintah-perintah secara manual di command line. Sebagian berita ini benar, tetapi belakangan Linux sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga hampir semua hal juga bisa anda lakukan sama mudahnya seperti di Windows.
• Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.
• Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.
• Defrag
Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan Windows. Salah satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya Anda disarankan untuk menggunakan program Defrag.
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.
• Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.
• 3D Desktop
Teknologi yang nampaknya akan dihadirkan di sistem operasi terbaru adalah 3D Desktop. Windows mengawalinya di Windows Vista dengan menyediakan fitur 3D Flip. tidak lama kemudian Linux menyediakan fitur 3D Desktop yang jauh lebih lengkap, seperti 3D Flip, 3D Cube, 3D Ring, dll.
Di Vista, fitur 3D kurang populer karena membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Berbeda jauh dengan Linux yang mampu menjalankan fitur 3D Desktop pada komputer dengan spesifikasi yang sangat rendah. Linux yang dari awal terkenal di sisi server, sekarang sudah menunjukkan kebolehannya di sisi dekstop dengan mengungguli Windows dalam hal 3D Desktop.
Bersumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
Kamis, 17 Desember 2009
WUBI
Senin, 07 Desember 2009
IPTV
Sabtu, 05 Desember 2009
SEJARAH LINUX OPEN SUSE
Kamis, 26 November 2009
Open solaris merupakan merupakan Open Source software yang berlicense CDDL. open solaris ini diciptakan oleh oleh komunitas open solaris dan didukung oleh perusahaan ternama SUN Microsystem, inc.
OpenSolaris adalah distribusi penuh menggunakan desktop GNOME dan userland tools dari GNU plus sistem pengelola paket berbasis jaringan. Code dasar system open solaris dapat digunakan di SPARC® dan arsitektur x86 prosessor: UltraSPARC®, SPARC64, AMD64, Pentium, and Xeon EM64T.
Banyak yang tertarik mempelajari atau menggunakan OpenSolaris karena dianggap baik untuk memenuhi kebutuhan komunitas. Sistem operasi ini dilengkapi dengan inovasi-inovasi teknologi terbaru dari Sun Microsystem sponsornya.
Melalui Open Solaris kita dapat mengembangkan aplikasi-aplikasi network, membangun network virtual, menyimpan file-file kuliah atau kerja sehingga aman dari para hacker maupun virus berbahaya. Fasilitas lainnya adalah CD Installernya yang bebas digunakan dan didistribusikan juga support dapat diperoleh jika ada trouble.
Didalam paket sistem operasi garapan Sun ini pun, ditambahkan pula aplikasi, fitur dan fungsi, seperti dibawah ini:
- Mozilla Firefox 3.1 Beta 3 web browser
- Mudah dalam mem-back-up system dengan menggunakan "Time Slider Snapshot Management"
- Fitur multimedia melalui layanan Codeina Web Shop
- Elisa Media Center
- Time tracker tool
- Meningkatkan fungsi Image Packaging System
- Perbaikan dan peningkatan kinerja terhadap Package Manager juga dilakukan
- Dukungan terhadap berbagai kartu VGA.
Kamis, 19 November 2009
Instalasi SuSE Linux 6.3
Instalasi SuSE Linux 6.3
Proses instalasi dari Linux distribusi SuSE ini relatif mudah, tetapi membutuhkan sedikit pengetahuan teknis seputar perangkat keras yang terpasang dalam komputer Anda. Untuk itu, sebelum melakukan proses instalasi, ada baiknya Anda mencatat semua setting perangkat keras dalam komputer Anda, khususnya kartu VGA. Hal ini akan memperkecil resiko kegagalan dan mempermudah konfigurasi perangkat keras saat instalasi.
- Kebutuhan Sistem
Linux SuSE 6.3 dengan sistem X Window terpasang, membutuhkan prosesor (minimal) 486DX dengan RAM 32MB, dan ruang harddisk 600MB, lengkap dengan mouse dan kartu VGA yang bisa menampilkan warna minimal 256 warna. Menginstall Linux tanpa X Window memang akan meminimalkan kebutuhan sistem, tetapi hal ini tidak disarankan karena Anda hanya bisa bekerja dalam modus teks.
- Persiapan Sebelum Instalasi
Untuk mencatat setting perangkat keras dalam komputer Anda, pertama-tama klik kananlah icon My Computer dan pilih Properties. Lalu pilih lembar Device Manager. Setelah itu, pilih setiap peranti yang Anda ingin catat settingnya, utamanya setting mouse, kartu VGA, dan monitor Anda. Untuk mouse, catatlah koneksi yang dipakainya--apakah mengunakan port komunikasi (COM1 atau COM2) atau port lainnya. Lalu tutuplah Device Manager jika Anda telah selesai.
SuSE 6.3 mendukung booting dari CD-ROM. Jadi jika komputer Anda bisa melakukan booting dari CD-ROM secara langsung, Anda tidak perlu menyiapkan disket startup. Namun jika komputer Anda hanya bisa melakukan booting dari disket atau harddisk, Anda harus menyiapkan disket startup Windows (untuk para pengguna Windows 95, pastikan bahwa dalam disket startup Anda sudah terdapat driver CD-ROM). Jangan lupa untuk membackup semua data penting Anda untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk mengetahui apakah komputer Anda bisa membooting dari CD-ROM atau tidak, lakukan langkah berikut. Pertama, restartlah komputer Anda. Lalu tekan tombol
- Melakukan Booting dari CDROM
Jika komputer Anda mampu memboot sistem dari CD-ROM, masukkan CD SuSE ke dalam CD-ROM drive dan tunggulah beberapa saat sampai YaST2 (Yet another Setup Tool version 2) muncul pada layar. Selanjutnya, dengan menggunakan mouse (atau kombinasi tombol Alt=Tab dengan tombol anak panah), pilihlah
- Melakukan Booting dari Disket
Jika komputer Anda tidak mendukung proses booting dari CD-ROM, lakukan booting dari disket. Masukkan disket startup Anda. Setelah itu tunggulah beberapa saat sampai komputer Anda menampilkan tanda prompt. Lalu gantilah drive yang aktif ke CD-ROM drive Anda (biasanya D:), dan ketikkan setup. Tunggu beberapa saat sampai program instalasi Linux menampilkan pilihan bahasa yang tersedia--Anda bisa memilih bahasa
Pada pilihan berikutnya, tekan Enter sekali lalu pilihlah "CD" sebagai media instalasi. Pilihlah tipe kernel "i386" pada menu berikutnya dan tekan Enter dua kali. Untuk kebanyakan kasus, tekanlah Enter saat diminta untuk memasukkan parameter yang dibutuhkan. Lalu pilih "Tidak" saat ditanya apakah ingin menginstall versi demo. Kemudian tekan Enter sekali lagi, dan pilih "Muatkan Linux sekarang".
Setelah Anda memilih bahasa dengan bahasa
Selanjutnya pilihlah kernel yang sesuai dengan konfigurasi komputer Anda (Jika Anda tidak mempunyai perangkat SCSI, pilihlah pilihan "kernel with support for various EIDE controllers". Dalam menu berikutnya, pilih "Ya" saat ditanya tentang konfigurasi LILO (linux loader). Pada pilihan "Instalasi LILO" , kosongkan pilihan "Menambahkan baris parameter hardware", lalu pilih "Master Boot Record" sebagai tempat untuk instalasi LILO. Kemudian sorotlah pilihan "Konfigurasi boot berikut pada saat ini tersedia", dan tekan F4. Ketikkan linux pada nama konfigurasi, dan pilih "Boot Linux" untuk sistem operasi. Pilihan partisi kemudian akan secara otomatis menunjuk ke Linux. Pilih "Teruskan", dan tekan Enter. Setelah selesai mengkonfigurasi LILO, pilih "Teruskan".
Berikutnya akan tampil pilihan untuk mengkonfigurasi waktu lokal. Pilihlah "Asia/Jakarta" untuk WIB, "Asia/Ujungpandang" untuk WITA, atau "Asia/Jayapura" untuk WIT. Setelah itu, pilih "waktu lokal" dalam menu Hardware Clock. Kemudian, Anda akan diminta untuk memasukkan nama host, isikanlah dengan nama yang Anda inginkan, misalnya Suse.
Setelah itu masukkan nama domain (opsional). Pilih "hanya loopback" jika komputer Anda tidak terhubung ke jaringan, dan tekan Enter. Lalu akan muncul pilihan untuk mengisi password. Jika Anda tidak ingin mengisi password apa pun, tekan saja Enter dua kali. Berikutnya akan tampil pertanyaan dalam bahasa Jerman; pilih saja "Nein" dan "Weiter" untuk menjawabnya. Setelah itu ketikkan root saat diminta memasukkan username login, dan tekan Enter dan Enter lagi saat ditanya password. Akan tampil prompt linux dengan simbol #. Sampai tahap ini, Anda telah berhasil menginstall Linux.
- Mengkonfigurasi X Window
Kini cobalah mengkonfigurasi X Window dengan cara mengetikkan XF86Setup (case sensitive), dan menekan Enter. Sebuah tampilan konfigurasi lalu akan muncul pada layar Anda. Atur setting mouse, kartu VGA dan monitor berdasarkan catatan yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu pilih Done. Program setup kemudian akan mencoba menjalankan X Window berdasarkan setting Anda. Jika semuanya beres akan muncul tampilan pada layar dengan simbol X di tengah layar. Lalu muncul tampilan untuk menyimpan konfigurasi X Window yang telah dibuat. Simpanlah konfigurasi tersebut untuk mengakhiri proses instalasi.
Untuk mulai menjalankan X Window, ketikkan startx (atau xinit), dan tekan Enter. Anda akan melihat K Desktop Environment sebagai aplikasi default dari SuSE 6.1. Untuk keluar dari KDE, Anda bisa menekan tombol Ctrl-Alt-Backspace bersamaan, atau menekan tombol K, dan memilih Logout. Anda akan kembali berada pada modus teks.
Untuk melakukan restart, ketikkan reboot (atau shutdown -r now) dan tekan Enter; sedangkan untuk mematikan komputer, Anda bisa mengetikkan halt (atau shutdown -h now), dan menekan Enter. Yang harus diingat, ketikkanlah selalu perintah halt sebelum menekan tombol power komputer untuk mencegah rusaknya filesystem Linux. (rw).
Minggu, 15 November 2009
#include
#include
#include
int main(void) {
clrscr();
int dec=0,flag=0.0;
int bin, bit;
double exp=0.0;
printf("masukan binary : ");
scanf("%d", & bin);
while(bin){
bit=bin%10;
if(bit!=0 && bit!=1) {
flag = 1;
}
bin=bin/10;
dec=dec+bit*pow(2,exp);
exp++;
}
if(flag) {printf("\n+++ not a binary number!!!\n");}
else {printf("\n+++number in decimal:%d\n",dec);}
getch();
return 0;
}
Logika Progam
o #include
#include
#include
#include
o int main(void) {
clrscr();
int dec=0,flag=0.0;
int bin, bit;
double exp=0.0;
int main(void) { berarti main digunakan untuk mendeklarasikan integer dan di kembalikan dalam keadaan void. clrscr(); digunakan untuk membersihkan atau menghapus layar out put. int dec=0,flag=0.0; berarti pendeklarasian dec=0 dan flag =0.0 dalam bentuk integer. int bin, bit; berarti pendeklarasian bin dan bit dalam bentuk integer. double exp=0.0; berarti menggunakan operasi hitungan dengan koma atau desimal.
o printf("masukan binary : ");
scanf("%d", & bin);
printf("masukan binary : "); berarti akan mencetak pada layar “masukan binary :”. scanf("%d", & bin); berarti memasukan data tersebut menjadi suatu bentuk variable bin.berbentuk %d (decimal),menggunakan “&” menerima input berupa integer.
o while(bin){
bit=bin%10;
if(bit!=0 && bit!=1) {
flag = 1;
}
bin=bin/10;
dec=dec+bit*pow(2,exp);
exp++;
}
Bit dideklarasikan dengan bilangan yang terdapat pada variabel bin. Jika bit sama dengan 0 dan bit sama dengan 1 maka flag sama dengan 1. maka bilangan yang terdapat pada variabel bin aka dibagi 10. dec didapat dec+bit*pow(2,exp)(dipangkatkan 2 karena dec=0 jadi dec pertama =0.
o if(flag) {printf("\n+++ not a binary number!!!\n");}
else {printf("\n+++number in decimal:%d\n",dec);}
getch();
return 0;
}
Jika flag sama dengan 1 maka akan mencetak pada layar “n+++ not binary number!!!”. Jika flag sama dengan 0 maka akan mencetak ” n+++number in decimal”. Berarti jika flag sama dengan 0 maka program akan berjalan dan melakukan operasi hitung. Dan return digunakan untuk kembali ke awal atau ke semula.
Rabu, 11 November 2009
Belajar Array Dengan Pascal
Belajar Array Dengan Pascal
Pada pascal terdiri dari berbagai macam bentuk seperti array satu dimensi, dua dimensi, tiga dimensi, dan dimensi n. Pada dimensi satu lebih bnyak menggunakan stetment for…next. Untuk memasukan nilai dalam array.. dibawah ini adalah contoh program array dimensi satu pada pascal...
program konversi;
uses crt;
var dta,i:byte;
nilai:array[1..10]of integer;
nama:array[1..10]of string;
konver:array[1..10]of string;
begin
clrscr;
writeln('Konversi Nilai');
write ('Data Nilai Yang Input :');readln(dta);
for i:=1 to dta do
begin
write('Nama :');readln(nama[i]);
write('Masukan nilai :');readln(nilai[i]);
writeln;
case nilai[i] of
0..45:konver[i]:='Kurang';
46..55:konver[i]:='Cukup';
56..70:konver[i]:='Baik';
71..100:konver[i]:='Baik Sekali';
end;
end;
clrscr;
write('NO ');
Write('Nama ');
Write('Nilai ');
write(' konversi');
writeln;
for i:=1 to dta do
begin
write(i);
write(' ');
write(nama[i]);
write(' ');
write(nilai[i]);
write(' ');
writeln(konver[i]);
writeln;
end;
readkey;
end.